Sudah lama keluarga kami mengidamkan yang namanya meja makan. Mungkin bagi keluarga lain keinginan kami terkesan "lucu tur wagu", tapi beginilah memang adanya. Walaupun terbilang keluarga yang berkecukupan, tapi masalah meja makan memang barang yang lama absen di rumah kami.
Kami memang mewarisi meja makan jadul simbah kami yang cukup besar dari kayu jati, akan tetapi meja tersebut berakhir menjadi terminal bagi bertumpuknya barang-barang lain. Belum lagi memang posisinya tidak begitu strategis sehingga duduk disitu sambil makan memang hal yang "porno" karena bakal mengganggu akses lalu lintas warga rumah. Dengan terbelinya meja makan tadi memang praktis menjadikan area dapur menjadi crowded. "Roda delapan" kami jadi harus ganti posisi supaya meja makan tadi bisa muat dan terlihat rapi dengan meja makan melintang ke utara-selatan. Pergantian posisi ini sebenarnya berakibat negatif, mengapa?, kalau biasanya saya yang jadi tukang parkir dirumah untuk mengurusi posisi roda delapan kami supaya bisa keluar rapi saat dibawa berangkat orang-orang rumah, sekarang saya jadi malas pakai sekali karena sudah tidak mungkin merubah mereka keposisi siap pakai karena sudah tidak ada tempat lagi untuk memutar. Tapi sisi baiknya, meja makan tadi akhirnya jadi "alun-alun" baru bagi keluarga kami. Kami yang biasanya makan di ruang keluarga sambil nonton TV, sekarang bisa terkonsentrasi di meja makan tadi. Bahkan akhir-akhir ini meja makan tersebut bisa kami gunakan untuk "menipu" Ibu kami yang hobinya nonton sinetron setiap malam sehingga jadwal nonton beliau bisa agar mundur. Jahat ya kami ini?....hehehe....yah, mau dibilang apa, orang kalau sudah kecanduan TV memang sulit untuk lepas, saya juga termasuk salah satu mantan pecandu yang sampai saat ini juga masih "make" kalo lagi penat terasa dikepala, atau untuk sekedar membuang waktu luang sehari-harinya.
Kami akhir-akhir ini bahkan banyak menggunakan meja tersebut untuk berdiskusi berbagai macam hal. Satu hal lain yang lama tidak pernah betul-betul ada selama ini dirumah, karena tidak ada diskusi yang benar-benar fokus dan masalah yang benar-benar selesai dan serius dibahas. Selama ini hampir semua diskusi dilakukan di depan TV. Benar saja, semua masalah dibahas tapi dengan adanya "distractor", otomatis pembahasan masalah tidak benar-benar bisa efektif. Thanks GOD for giving us the table.
Kami memang mewarisi meja makan jadul simbah kami yang cukup besar dari kayu jati, akan tetapi meja tersebut berakhir menjadi terminal bagi bertumpuknya barang-barang lain. Belum lagi memang posisinya tidak begitu strategis sehingga duduk disitu sambil makan memang hal yang "porno" karena bakal mengganggu akses lalu lintas warga rumah. Dengan terbelinya meja makan tadi memang praktis menjadikan area dapur menjadi crowded. "Roda delapan" kami jadi harus ganti posisi supaya meja makan tadi bisa muat dan terlihat rapi dengan meja makan melintang ke utara-selatan. Pergantian posisi ini sebenarnya berakibat negatif, mengapa?, kalau biasanya saya yang jadi tukang parkir dirumah untuk mengurusi posisi roda delapan kami supaya bisa keluar rapi saat dibawa berangkat orang-orang rumah, sekarang saya jadi malas pakai sekali karena sudah tidak mungkin merubah mereka keposisi siap pakai karena sudah tidak ada tempat lagi untuk memutar. Tapi sisi baiknya, meja makan tadi akhirnya jadi "alun-alun" baru bagi keluarga kami. Kami yang biasanya makan di ruang keluarga sambil nonton TV, sekarang bisa terkonsentrasi di meja makan tadi. Bahkan akhir-akhir ini meja makan tersebut bisa kami gunakan untuk "menipu" Ibu kami yang hobinya nonton sinetron setiap malam sehingga jadwal nonton beliau bisa agar mundur. Jahat ya kami ini?....hehehe....yah, mau dibilang apa, orang kalau sudah kecanduan TV memang sulit untuk lepas, saya juga termasuk salah satu mantan pecandu yang sampai saat ini juga masih "make" kalo lagi penat terasa dikepala, atau untuk sekedar membuang waktu luang sehari-harinya.
Kami akhir-akhir ini bahkan banyak menggunakan meja tersebut untuk berdiskusi berbagai macam hal. Satu hal lain yang lama tidak pernah betul-betul ada selama ini dirumah, karena tidak ada diskusi yang benar-benar fokus dan masalah yang benar-benar selesai dan serius dibahas. Selama ini hampir semua diskusi dilakukan di depan TV. Benar saja, semua masalah dibahas tapi dengan adanya "distractor", otomatis pembahasan masalah tidak benar-benar bisa efektif. Thanks GOD for giving us the table.